Apa itu Privileged Access Management (PAM)?

Privileged Access Management (PAM) adalah konsep dan rangkaian praktik yang dirancang untuk mengelola, mengamankan, dan mengawasi akses ke akun pengguna dengan hak istimewa tinggi atau “privileged” di dalam suatu organisasi atau sistem komputer. Akun privileged ini mencakup akun administrator, akun root pada sistem operasi, dan akun dengan hak akses lain yang memberikan kontrol penuh atas infrastruktur IT. 

PAM menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan meningkatnya ancaman keamanan cyber. Akses yang tidak terkendali terhadap akun-akun privileged dapat menyebabkan kerentanan keamanan yang serius dan mengancam keberlanjutan operasional organisasi. Oleh karena itu, PAM menjadi elemen penting dalam strategi keamanan informasi dan sistem.

Mengapa PAM Diperlukan?


1. Mengurangi Ancaman Insider Threat: Ancaman dari dalam organisasi, seperti karyawan yang tidak bermaksud baik atau yang menjadi korban peretasan, dapat menyebabkan kerusakan yang besar. PAM membantu mengurangi risiko ini dengan membatasi akses hak istimewa hanya pada saat diperlukan dan memberikan jejak audit untuk aktivitas yang dilakukan oleh akun privileged.

2. Mencegah Serangan Eksternal: Banyak serangan cyber dimulai dengan mencari cara untuk mendapatkan akses ke akun privileged. PAM membantu dalam melindungi akun-akun ini dari upaya peretasan dengan menggunakan otentikasi yang kuat dan pengelolaan kata sandi yang aman.

3. Pemantauan Aktivitas: PAM menyediakan mekanisme pemantauan dan pemriksaan aktivitas akun privileged. Ini membantu mendeteksi perilaku yang mencurigakan atau tidak sah, sehingga memungkinkan respons cepat terhadap ancaman potensial.

4. Kepatuhan: Banyak standar keamanan dan regulasi mengharuskan organisasi untuk memiliki kontrol yang ketat atas akses privileged. Dengan menerapkan PAM, organisasi dapat lebih mudah mematuhi persyaratan keamanan dan audit yang berlaku.

Prinsip Dasar PAM


1. Least Privilege: Prinsip ini menyatakan bahwa pengguna atau entitas harus diberikan akses terendah yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tertentu. Ini berarti bahwa hak istimewa harus diberikan secara selektif dan hanya untuk jangka waktu yang dibutuhkan.

2. Segregation of Duties (SoD): Prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa akses privileged terbagi di antara beberapa individu sehingga satu individu tidak memiliki kontrol penuh atas satu area yang kritis.

3. Monitoring dan Audit: PAM harus mencakup penerapan kebijakan pemantauan dan audit yang ketat untuk semua aktivitas yang dilakukan oleh akun privileged. Ini akan membantu mendeteksi dan merespons ancaman atau perilaku mencurigakan.

4. Kata Sandi yang Kuat: Pengelolaan kata sandi yang baik harus diterapkan pada akun privileged, termasuk penggunaan otentikasi multifaktor (MFA) untuk meningkatkan tingkat keamanan.

Komponen PAM


Solusi PAM terdiri dari beberapa komponen yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan keamanan:

1. Vaulting: Mengelola dan melindungi kata sandi privileged dengan menyimpannya dalam vault yang aman dan hanya memberikan akses ketika diperlukan.

2. Authentication and Authorization: Memberikan otentikasi yang kuat untuk akun privileged dan memastikan hanya pengguna yang diotorisasi yang dapat mengaksesnya.

3. Session Management: Mengawasi dan mengendalikan sesi akses privileged yang sedang berjalan untuk memastikan pemantauan dan terminasi yang tepat.

4. Monitoring dan Logging: Memantau dan mencatat aktivitas yang dilakukan oleh akun privileged untuk analisis lebih lanjut dan deteksi dini ancaman.

5. Just-In-Time (JIT) Access: Memberikan akses privileged hanya untuk jangka waktu yang terbatas ketika diperlukan, sehingga mengurangi waktu akses yang terekspos.

Kesimpulan


Privileged Access Management (PAM) adalah praktik kunci dalam strategi keamanan informasi modern. Dengan mengelola, mengamankan, dan mengawasi akses privileged, organisasi dapat mengurangi risiko keamanan dan memitigasi potensi kerugian akibat ancaman cyber. Penerapan PAM harus sesuai dengan prinsip-prinsip keamanan seperti “least privilege” dan “segregation of duties” untuk memastikan pengelolaan hak istimewa yang efektif dan bertanggung jawab. Dengan demikian, PAM menjadi pilar penting dalam perlindungan infrastruktur IT dan data organisasi.

Konsultasikan berbagai kebutuhan bisnis anda, kami akan memberikan Solusi IT terbaik yang memungkinkan anda untuk mengembangkan bisnis dengan cepat dan mudah. Klik icon WhatsApp untuk Konsultasi dan Informasi lebih lanjut!

Share